OKINEWS.CO - Desa Nepo di Kecamatan Malusetasi, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, menyimpan potensi alam yang melimpah.
Meskipun hasil bumi yang biasa dijual dalam bentuk mentah, kini berkat inovasi dari Suparman, seorang pengusaha lokal, produk-produk tersebut telah diolah menjadi camilan siap konsumsi yang dikenal dengan nama "Kacang Nepo."
Kacang Nepo hadir dalam berbagai varian rasa yang menggugah selera, antara lain kacang crispy, kacang sembunyi dengan gula pasir, kacang disco, kacang tempe, dan masih banyak lagi. Setiap varian menawarkan cita rasa gurih dan renyah yang memanjakan lidah.
Menurut Suparman, ide untuk memulai usaha ini muncul pada tahun 2022. "Saya melihat banyak hasil bumi di desa ini dijual mentah ke luar daerah. Dari situlah muncul ide untuk mengolahnya, agar produk tersebut memiliki nilai tambah yang bisa dirasakan oleh masyarakat sekitar," ujarnya.
BACA JUGA:Pendapatan Negara dari Dividen BUMN Tahun 2024 Tercapai 100 Persen, Target 2025 Rp90 Triliun
BACA JUGA:Fitur Unggulan BRImo yang Mempermudah Kebutuhan Finansial
Pada awalnya, produk ini dikemas dengan cara yang sederhana. Namun, dukungan dari Bank BRI melalui program Desa BRILiaN pada tahun 2023 memberikan angin segar.
BRI tidak hanya memberikan pelatihan mengenai pemasaran dan kemasan, tetapi juga membantu Suparman memanfaatkan teknologi digital. Berkat pemberdayaan ini, Kacang Nepo kini tampil lebih menarik dan dikenal oleh pasar yang lebih luas.
Program Desa BRILiaN memberi dampak signifikan terhadap perkembangan usaha Suparman. Pelatihan yang diberikan BRI, bersama dengan kolaborasi dengan Politeknik Pariwisata, membantu meningkatkan kualitas produk, khususnya dalam hal rasa dan pengemasan, sehingga lebih kompetitif di pasar.
Selain itu, BRI juga memperkenalkan teknologi digital seperti QRIS, yang memungkinkan sistem pembayaran non-tunai dan mempermudah akses ke pasar yang lebih besar.
BACA JUGA:Syarat dan Prosedur Lengkap Mengambil Dana PIP Melalui Rekening Simpel BRI
BACA JUGA:Keuntungan Bergabung dengan BRI Merchant bagi Pemilik Usaha
"Berjualan di toko lokal dan supermarket kini semakin mudah berkat QRIS," jelas Suparman.
Ia menambahkan bahwa penggunaan teknologi ini mempercepat proses transaksi dan memberikan kemudahan bagi konsumen dalam berbelanja.
Saat ini, Kacang Nepo sudah menghasilkan pendapatan belasan juta rupiah setiap bulannya, menjadikannya sumber pendapatan utama bagi Suparman dan beberapa warga yang ia pekerjakan.