Kualitas Aset Meningkat, Ini Strategi BRI Turunkan Rasio Kredit Bermasalah

Rabu 13-11-2024,21:46 WIB
Reporter : Zeri
Editor : Zeri

JAKARTA, OKINEWS.CO – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mencatat pencapaian positif dengan menyalurkan kredit sebesar Rp1.353,36 triliun hingga akhir Triwulan III 2024, tumbuh 8,21% secara tahunan (year on year/yoy).

Seiring dengan peningkatan ini, BRI berhasil menjaga kualitas asetnya, yang tercermin dari penurunan rasio Non-Performing Loan (NPL) menjadi 2,90% pada Triwulan III 2024, dibandingkan 3,07% pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Selain NPL, BRI juga mencatat penurunan pada rasio Loan at Risk (LAR), yang turun dari 13,80% pada Triwulan III 2023 menjadi 11,66% pada Triwulan III 2024, menunjukkan peningkatan manajemen risiko yang efektif.

Direktur Manajemen Risiko BRI, Agus Sudiarto, menjelaskan bahwa penurunan NPL ini adalah hasil dari strategi menyeluruh yang dilakukan perusahaan di semua tahapan pengelolaan kredit, mulai dari front-end, mid-end, hingga back-end.

BACA JUGA:Strategi BRI Turunkan Kredit Macet dan Tingkatkan Kualitas Aset di 2024

BACA JUGA:Program BRILink dan KUR BRI, Solusi Keuangan untuk UMKM dan Masyarakat Muratara

“Di front-end, kami memperketat seleksi kredit, khususnya bagi debitur baru, untuk memastikan hanya debitur berkualitas yang memperoleh pembiayaan,” jelas Agus dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, 30 Oktober 2024.

Pengetatan ini dilaksanakan melalui penerapan kriteria yang ketat pada proses seleksi kredit, sehingga kredit yang disalurkan lebih terkendali dan kualitas portofolio kredit tetap terjaga.

Agus menambahkan bahwa meskipun sempat terjadi peningkatan rasio NPL pada awal tahun, berbagai strategi yang diterapkan mampu menurunkan NPL secara efektif, termasuk pada LAR.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama BRI, Sunarso, menekankan bahwa keberhasilan BRI dalam menurunkan rasio NPL dan LAR didukung oleh penerapan manajemen risiko yang disiplin di seluruh lini bisnis.

BACA JUGA:Tarik Tunai Tanpa Kartu Kini Makin Mudah dengan Aplikasi BRImo

BACA JUGA:Tabungan Haji BRI, Solusi Cerdas Menuju Ibadah Haji yang Lebih Mudah dan Aman

Untuk mendeteksi potensi masalah sejak dini, BRI mengadopsi sistem Early Warning System yang memonitor kualitas kredit secara proaktif. Tim recovery juga diperkuat untuk menangani kredit bermasalah secara lebih cepat dan efisien.

Sunarso menambahkan bahwa BRI tetap menyediakan pencadangan yang memadai dengan NPL Coverage sebesar 215,44%, sebagai langkah proteksi terhadap potensi risiko kredit.

“Kami menerapkan berbagai strategi mitigasi risiko, mulai dari selective growth, pemantauan kredit secara intensif, hingga penyelesaian kredit bermasalah melalui pendekatan kolaboratif dengan nasabah,” jelas Sunarso.

Kategori :