Konektivitasnya sedikit tertinggal dibanding perangkat Apple terbaru seperti iPhone 15 Pro dan MacBook Pro M3 yang mendukung WiFi 6E, karena Vision Pro terbatas di WiFi 6.
Layar yang dipakai Vision Pro mendukung tiga jenis refresh rate, yaitu 90Hz, 96Hz, dan 100Hz.
Namun headset ini juga mendukung pemutaran video 24fps dan 30fps dari berbagai sumber secara bersamaan.
BACA JUGA:Huawei Watch Ultimate: Jam Tangan Pintar dengan Fitur Kesehatan Lengkap! Begini Speknya
BACA JUGA:Spesifikasi Realme GT 6T: Desain Bodi Minimalis dengan Kualitas Tinggi Layar AMOLED 120 Hz
Kamera yang ada di Vision Pro bisa memotret foto dan merekam video spatial dengan lensa setara 18mm dan bukaan f/2,0 dan resolusi 6,5MP dalam bentuk stereo.
Spesifikasi yang tinggi ini menjadi ironis saat muncul kabar bahwa tiga layanan streaming besar, yaitu YouTube, Netflix, dan Spotify, sudah memastikan aplikasinya itu tak akan mendukung Vision Pro.
Ketiganya tak punya aplikasi native spatial, dan aplikasinya di iPad pun tak mendukung.
Satu-satunya cara agar pengguna Vision Pro bisa menonton ataupun mendengarkan konten dari tiga layanan itu adalah dengan mengaksesnya menggunakan browser Safari yang ada di Vision Pro.
BACA JUGA:Update Harga Realme Narzo 50i: Spesifikasi HP Gaming Spek Gahar!
BACA JUGA:Instagram Notes Terbaru: Pengguna Dapat Lebih Terlibat Asik dengan Followers, Ini Cara Gunakannya!
Apple Vision Pro memiliki sistem tampilan ultra-high-resolution dan chip khusus Apple dalam desain dual-chip yang unik untuk memberikan pengalaman secara real-time.
Vision Pro menggunakan berbagai model machine learning dan AI yang canggih untuk memungkinkan kemampuan dasar seperti pelacakan tangan, pemetaan ruangan, Personas, dan lainnya.
Komputasi spatial menggabungkan konten digital dengan dunia fisik, menciptakan kanvas tak terbatas yang memungkinkan bisnis untuk mengubah ulang ruang kerja dan meningkatkan produktivitas sehari-hari.
Dengan visionOS, aplikasi tidak terbatas pada batasan layar, sehingga mereka dapat muncul berdampingan dalam skala apa pun.